Dari seluruh hawa nafsu, ketakutan adalah yang terburuk. - William Shakespeare
Pernahkah Anda merasa ketakutan atau gelisah secara tiba-tiba atau justru tenggelam dalam ketakutan? Bagaimana cara Anda mengatasinya? Apakah Anda berusaha menerimanya atau mengatasinya atau bergulat dengan perasaan tersebut? Pernahkah Anda bertanya pada diri Anda sendiri mengapa perasaan tersebut terjadi dan apa yang telah membuat Anda mengalami perasaan tersebut? Jika saya berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada yang perlu kita takutkan, melainkan cukup dimengerti, setujukah Anda?
Pernahkah Anda merasa ketakutan atau gelisah secara tiba-tiba atau justru tenggelam dalam ketakutan? Bagaimana cara Anda mengatasinya? Apakah Anda berusaha menerimanya atau mengatasinya atau bergulat dengan perasaan tersebut? Pernahkah Anda bertanya pada diri Anda sendiri mengapa perasaan tersebut terjadi dan apa yang telah membuat Anda mengalami perasaan tersebut? Jika saya berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada yang perlu kita takutkan, melainkan cukup dimengerti, setujukah Anda?
Pertama dan yang terpenting adalah Tanyakan pada diri Anda mengapa perasaan tersebut
terjadi?
Apa yang membuat Anda merasakan ketakutan? Setelah melakukan dialog
dengan diri Anda sendiri, Anda dapat memutuskan apakah Anda akan membiarkan diri
Anda terbelenggu dengan perasaan tersebut atau mengatasinya untuk segera keluar
dari perasaan tersebut. Tentunya Anda memutuskan yang terbaik untuk diri Anda
sendiri bukan dengan berusaha keluar dari rasa ketakutan?
Berdasarkan hasil dialog tersebut, apa yang telah membuat
Anda merasa ketakutan? Apakah rasa takut tersebut timbul akibat rasa
panic/bingung/malu/menghindari kenyataan/mudah marah/tersinggung atau karena
ego Anda semata?
Kedua, ketakutan hanya butuh pengertian.
Untuk mengerti apa
sebenarnya yang Anda takutkan, Anda diminta untuk merubah cara Anda berpikir
dari Perasaan Pertama menuju Perasaan Kedua. Supaya lebih jelas, yuk kita baca
pelan-pelan sambil diresapkan dalam hati kalimat yang ada di kedua kolom
dibawah ini.
Perasaan Pertama
|
Perasaan Kedua
|
Panik dan bingung
|
Menjelaskan perasaan dan tujuan Anda
|
Malu/takut kehilangan muka
|
Berani keluar dari perasaan nyaman
|
Berusaha menghindari kenyataan
|
Meningkatkan kesadaran dan menerima kenyataan
|
Mudah marah dan tersinggung
|
Mengerti tingkat kemampuan diri kita dan berusaha
meningkatkannya
|
Ingin berhenti ketika melakukan sesuatu
|
Ingin melangkah kedepan dengan semangat dan hati-hati
|
Ego pribadi kita
|
Merespon dengan sepenuh hati
|
Dalam bukunya Inner Skiing, W. Timothy Gallwey and Robert
Kriegel mengatakan bahwa ada dua macam perasaan takut. Perasaan Pertama dan
Perasaan Kedua. Perasaan Pertama justru membuat diri kita semakin terbelenggu
kedalam ketakutan, sedangkan perasaan kedua mendorong diri kita untuk keluar
dari rasa ketakutan secara efektif. Perasaan Kedua mendorong diri kita
memusatkan perhatian, membuat adrenalin kita untuk selalu berusaha semaksimal
mungkin serta mendorong kita untuk memiliki persepsi yang tajam dan bijaksana.
Perasaan Kedua membuat diri kita untuk melakukan tindakan secara efektif
daripada Perasaan Pertama yang membuat diri kita selalu protektif.
Ketiga, lepaskan perasaan yang telah menyesakkan hati Anda.
Ketika menghadapi perasaan tersebut, jangan belenggu diri Anda kedalam
kesempurnaan. Cara yang terbijak adalah katakan dan ucapkan secara tegas kepada
diri Anda bahwa Anda ingin berubah. Ketika Anda mengucapkan kalimat tersebut,
Anda tidak perlu memikirkan bagaimana Anda merubah perasaan tersebut. Yang
perlu Anda lakukan hanyalah mengucapkan kata-kata tersebut setiap hari sambil
memelihara perasaan keingin-tahuan Anda akan apa yang terjadi.
Keempat, Lakukan sekarang atau Anda akan
menghabiskan waktu Anda tenggelam dalam kesedihan?
Ketika praktek, Anda dapat
mendiskusikan dengan saya setiap waktu. Saya dengan senang hati
melakukannya.-Mungkin Anda bertanya, sesederhana itukah untuk mengusir
ketakutan? Dengan hanya merubah pola piker dari Perasaan Pertama ke Perasaan
Kedua dan mengucapkan keinginan berubah setiap hari? Mau tahu jawabannya?
Jawabannya, ya memang sesederhana itu. Sesederhana Anda merubah pola pikir Anda
dari Perasaan Pertama ke Perasaan Kedua sebagaimana saya gambarkan diatas.
Mengapa? Karena keinginan Anda untuk berubahlah yang justru
mengantarkan diri Anda keluar dari ketakutan tersebut. Mudah bukan? Yuk segera
kita usir rasa ketakutan yang selama ini menghinggapi diri Anda? Bukankah Anda
memiliki banyak keinginan dan ingin meraihnya? Anda tahu jawabannya bukan?
0 komentar:
Posting Komentar