Wonogiri, terletak 30 Km ke arah Selatan Kota Solo, menyimpan banyak pesona yang menawarkan keunikan. Mulai dari Waduk Gajah Mungkur, Landasan Gantole kelas Internasional, Pantai Nampu, Museum Karst, Desa Wayang dan makanan khas berupa Sego Tiwul, Wonogiri menyimpan semuanya untuk dirinya sendiri sampai Pemerintah Wonogiri siap mengubah image kota yang gersang ini menjadi kota tujuan wisata.
Selain tujuan yang sudah 'lumayan dikenal' diatas, Wonogiri juga menyimpan beberapa tempat lain yang saat ini sedang menjadi tujuan 'My Trip My Adventures' kawula muda Wonogiri karena keberadaannya yang masih sangat alami dan belum banyak dikenal.
Berikut adalah 6 Tempat Selfie Baru di Wonogiri:
BUKIT CUMBRI
Bukit Cumbri orang biasa menyebut
nya , adalah suatu kawasan pegunungan yang terdapat di Gunung sewu,terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa
Timur tepatnya di Desa Biting, Purwantoro, Wonogiri. Kalo kita ingin ke Gunung
cumbri arah dari Solo ke arah Wonogiri baru ke arah Ponorogo dari Solo sekitar
95 km atau 2,5 jam perjalanan naik bus. Cumbri merupakan nama sebuah puncak
bukit dari gugusan bukit yang terbentang dari desa Bakalan sampai Biting, di
Cumbri sangatlah gersang tanaman yang hidup di sana hanyalah pohon jambu mete
atau jambu monyet dan rumput-rumputan saja.
Untuk menuju Cumbri ada 3 pos pendakian untuk menuju puncak tersebut
yaitu:
1.
Pos 1 ( pintu Timur ) Ds Jatisari Ds Biting kec
purwantoro
2.
Pos 2 ( pintu tengah ) melalui Dusun Sumber Desa
Biting Kecamatan Purwantoro.
3.
Pos 3 ( pintu Barat ) yang terletak Di Torgo
Dusun Kepyar Desa Kepyar Kecamatan Purwantoro.
Jalan terjal setapak yang tersedia masih belum memiliki pengaman,
diharapkan pendaki atau pengunjung selalu berhati-hati.
Kedung Lumbung terletak di Dusun Kedung Areng,
Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri Kota. Nama ini merupakan satu anak
sungai yang mengalir ke Waduk Gajah Mungkur. Mencapai tempat indah ini sangat
mudah. Letaknya hanya empat kilometer dari kota Wonogiri. Jika naik
transportasi umum pun sangat bisa dijangkau, karena lokasinya hanya 50 meter
dari jalan raya Wonogiri-Wuryantoro.
Sebelum dapat menikmati indahnya Kedung Lumbung,
yang pertama harus dipahami bahwa kawasan ini bukan tempat wisata yang
dikelola. Jadi, di lokasi ini tidak ada tempat parkir, tidak ada penjual tiket,
apalagi fasilitas umum. Namun, Kedung Lumbung layak dijadikan lokasi wisata
yang anti-mainstream.
Meski tidak sulit mencapai lokasi,
ketidaktersediaan tempat parkir menjadi masalah tersendiri. Namun, pengunjung
masih dapat memarkirkan kendaraannya di warung-warung makan yang berada di
sekitar jembatan Kedung Areng. Tidak jauh dari Kedung Lumbung.
Kedung Lumbung merupakan sungai yang berundak,
setiap undakan merupakan kedung (air yang dalam). Ada tujuh undakan di mana
empat undakan terakhir merupakan kedung. Di atas, sekitar 100 meter dari
undakan pertama merupakan sebuah air terjun setinggi 3 meter. Di sini merupakan
tempat paling indah, berada di tengah-tengahnya seperti berada di dalam periuk,
dinding-dinding batunya melingkar mengelilingi kedung. Kalau musim hujan
seperti ini akan sulit mencapai atas, karena airnya yang deras, kedungnya juga
dalam, kalau tidak bisa berenang akan membahayakan.
Terdapat tiga tingkatan air terjun kecildi tempat
ini.
1. Untuk
dapat sampai ke air terjun pertama anda harus melewati pematang sawah. Melewati
jalan setapak mungkin mudah. Jalan yang sepertinya datar tapi ternyata menanjak
memutari gunung itu lumayan membuat ngos-ngosan.
2. Air
terjun kedua anda harus naik keatas dengan jalan yang sangat menanjak sehingga
perlu extra hati-hati dan fisik yang cukup kuat.
3. Lalu
untuk air terjun yang ke tiga mental dan juga waktu, karena jalannya yang cukup
jauh dan harus naik menanjak
Sangat disarankan (walau akan lebih berbahaya
karena licin) untuk mengunjungi tempat ini di musim penghujan, karena di musim
kemarau debit air sangat kecil.
Adalah Kedung Bandung yang terletak di area hutan
pinus di bawah kompleks penambangan batu Randubang, Wonogiri. Tempatnya yang
memang tersembunyi, menjadikan lokasi ini belum banyak diketahui publik. Kedung adalah
kata dalam bahasa Jawa yang berarti kubangan tempat berkumpulnya air. Benar
saja, tempat ini adalah sejenis bendungan untuk menampung air hujan.
Rute untuk mencapai kawasan ini adalah bila dari
arah Wonogiri kota menuju arah Pracimantoro. Sebelum Polres Wonogiri
ambil jalan ke kanan, arah naik kawasan Randubang. Setelah tanjakan akan
ada hutan pinus, dan di bawah pepohonan pinus itulah letak Kedung Bandung.
Telaga Claket terletak di Desa Sendang Ijo,
Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Letaknya dekat dengan
Bendungan Colo yang terletak di Kecamatan Nguter. Jalansolo.com melakukan
perjalanan dari Solo selama 60 menit untuk sampai dilokasi.
Akses menuju Telaga ini cukup mudah yaitu dari
jalan raya Sukoharjo-Wonogiri (Tepatnya Pasar Jamu Nguter, Sukoharjo) kurang
lebih 20 menit dengan menggunakan kendaraan sampai ke lokasi tersebut.
Dikelilingi oleh bukit-bukit Telaga Claket ibarat
surga yang tersembunyi dan masih natural menyatu dengan alam. Sesi pengambilan
foto yang disukai pengunjung terletak di jembatan kayu menuju telaga, namun pengunjung
harus membayar Rp.5000,-/orang untuk dapat turun dan berfoto.
Sebuah rumah di Desa Sendang Kecamatan Wonogiri
Kota, beberapa waktu belakangan ini sering didatangi wisatawan untuk berselfi,
Sebab hampir seluruh tembok di rumah yang masih berada di kawasan Obyek Wisata
Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur (OWSA WGM) dihiasi ornamen piring keramik lebar
antik. Rumah milik Wahyu ini diberi sebutan Omah Piring.
Awalnya, rumah ini terkenal hanya melalui media
sosial oleh anak-anak . Namun lantaran banyak yang penasaran, lantas banyak
didatangi pengunjung. Bahkan sering menjadi background berselfi ria.
Untuk datang ke Omah Piring, pengunjung tidak
perlu bersusah payah. Sebab hanya berjarak lima kilometer dari pusat kota
Wonogiri. Atau tepatnya, berada di sisi kanan jalan jalur Wonogiri-Wuryantoro,
arah landasan Gantole Wonogiri. Pemilik rumah menyebutkan, ratusan piring antik
itu diperolehnya dari Majalengka, yang merupakan over produksi dari usaha
pembuatan genting dan keramiknya.
Piring-piring berdiameter 30 cm itu tertempel di
sekeliling tembok rumah. Terkesan antik dan unik, ada semacam ciri khas piring-piring
Tiongkok. Tema lukisanya pun banyak mengambil tema flora dan fauna seperti
bunga-bunga dan burung.
makasih nih atas saran tempatnya :)
BalasHapusWisata ke Dieng bareng keluarga yukk
klik Paket Wisata Dieng
keren banger ternyata wonogiri bisa jadi destinasi menarik nih
BalasHapus